Panglima TNI: Tes Keperawanan Itu Hukumnya Wajib

 Panglima TNI: Tes Keperawanan Itu Hukumnya Wajib
Magelang-Tes keperawanan dinilai menjadi poin penting dalam uji moralitas bagi calon prajurit perempuan TNI, di samping tiga hal penting lainnya yang wajib dimiliki oleh calon prajurit TNI, yakni mental, akademik, dan fisik yang baik. 
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko seusai menghadiri reuni Akabri angkatan 1981 di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Senin (18/5/2015), menanggapi pro dan kontra masyarakat terkait kebijakan tes keperawanan bagi perempuan yang hendak menjadi prajurit TNI. 
 
"Di kami ada empat poin yang wajib dimiliki TNI, yaitu mental, moral, akademik, dan fisik yang baik. Tes keperawanan itu sendiri masuk dalam poin moral yang baik," ujar Moeldoko. 
 
Mantan KSAD TNI itu beranggapan bahwa tidak ada permasalahan yang perlu dikhawatirkan dalam tes tersebut. Ia mengatakan, tes keperawanan adalah wajib dan sudah berjalan sejak lama di institusi TNI. Pihaknya pun tetap kukuh berpegang pada kebijakan tersebut, meski mendapat tekanan dari berbagai pihak yang menganggap bahwa tes keperawanan sama dengan melanggar hak asasi manusia (HAM) dan tidak berkaitan dengan tugas meningkatkan keamanan nasional. 
 
"Sebenarnya, apa masalahnya (tes keperawanan)? Orang mau berbuat baik kok enggak boleh. Jadi, tes keperawanan di TNI itu hukumnya wajib, dan saya enggak mau dipengaruhi oleh siapa pun," katanya. 
 
Pihaknya meminta semua pihak agar tidak membanding-bandingkan tes keperawanan di institusi TNI dengan sistem perekrutan prajurit militer Amerika. Menurut dia, kedua negara ini sudah jelas punya perbedaan budaya yang cukup mencolok. 
 
"Jangan bandingkan tes ini dengan Amerika. Moral adalah poin yang sifatnya mutlak dimiliki oleh calon prajurit TNI," kata petinggi TNI asal Kediri, Jawa Timur, itu. 
 
Namun, Moeldoko mengatakan bahwa tes keperawanan tidak menjadi nilai mutlak dalam penentuan kelulusan tes kesehatan pada penerimaan prajurit TNI. 
 
"Bukan berarti ketika dicek tidak perawan itu tidak lulus tes karena ketidakperawanan seseorang bisa disebabkan berbagai hal. Misalnya, bisa saja dia pernah kecelakaan, jatuh. Kalau seperti itu, tentunya tidak berpengaruh terhadap hasil tesnya," ujar Moeldoko. 
 
Moeldoko menambahkan, pihaknya memang berencana menambah perwira TNI perempuan. Sebab, menurut dia, hasil evaluasi di insitusi pendidikan TNI menunjukkan bahwa para taruni sudah menunjukkan predikat positif. Namun, Moeldoko mengaku masih akan menggelar evaluasi ketika mereka sudah terjun di satuan-satuan TNI. 
 
"Saya lihat memang ada kecenderungan penambahan (anggota) TNI perempuan. Kalau di dalam pendidikan sekarang, (taruni) sudah sangat bagus. Namun, kami harus melihat dan evaluasi, nanti di dalam penugasan seperti apa," ujarnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index