Ini Cerita Novel Baswedan saat Ditangkap Penyidik Bareskrim

 Ini Cerita Novel Baswedan saat Ditangkap Penyidik Bareskrim
Jakarta-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menceritakan proses dirinya digelandang oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri dari kediamannya. Saat itu kata Novel, penyidik Bareskrim ditemani oleh Ketua RT 03 mendatangi rumahnya di Kelapa Gading sekira pukul 00.00 WIB.
 
“Sebagaimana orang bertamu tentu pencet bel, itu waktu istrirahat karena sudah larut. Saya buka pintu saya persilahkan duduk saya tanya,” ujar Novel di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2015).
 
Menurut Novel, penyidik langsung menyampaikan maksud kedatangannya untuk melakukan penangkapan terhadap dirinya. Karena dia juga seorang penyidik, Novel memahami tindakan tersebut dan bersedia untuk dibawa ke Bareskrim Mabes Polri.
 
“Ketika disampaikan untuk penangkapan dan saya sebagai penyidik memahami. Penyidik berwenang melakukan itu, maka saya ikuti prosesnya,” terangnya.
 
Aksi Kuda Troya, Tuntut Mundur Ruki dari KPK
 
Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu melanjutkan, setibanya di Bareskrim dia langsung diperiksa. Namun dia menolak untuk diperiksa karena tidak didampingi oleh penasihat hukum.
 
“Pemeriksaan dipindahkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tapi saya tidak melihat urgensi (pemindahan itu). Penyidik menahan, tapi saya menolak,” tuturnya.
 
Setelah ditahan beberapa jam di Mako Brimob, Novel mengungkapkan tiba-tiba penyidik ingin membawa dirinya ke Bengkulu untuk melakukan rekonstruksi dugaan penembakan yang dilakukan pada 2004 silam itu.
 
“Tiba-tiba penyidik membawa ke Bengkulu, saya memahami, tapi saya minta agar ada penasihat hukum yang dihubungi. Rekonstruksi seharusnya didampingi penasehat hukum supaya lebih tepat, tapi permintaan tidak dipenuhi baru besoknya penasehat datang,” tutupnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index