Wuihh, 50 Ribu Unit Mobil Murah Siap Dijual

Wuihh, 50 Ribu Unit Mobil Murah Siap Dijual

JAKARTA - Aturan soal mobil murah hemat energi atau low cost green car (LCGC) tinggal menunggu petunjuk teknis dari Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan. Namun hingga akhir tahun ini akan ada 50 ribu mobil murah yang siap dijual.

Hal itu dikemukakan oleh Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi dilansir detikfinance di acara Indobuildtech Expo di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6). "Tahun ini kira-kira 50.000 lah, dari 2 pabrik itu ya, kan karena tinggal 6 bulan lagi," kata Budi.

Saat ini hanya pabrikan mobil Toyota dan Daihatsu yang sudah siap memproduksi mobil murah. Sementara produsen mobil lainnya akan menyusul. Dia pun mengatakan, jika semua proses produksi berjalan lancar, target pemerintah adalah tak hanya menjadikan mobil murah tersebut dijual di dalam negeri, tapi juga ekspor. "Targetnya juga ekspor. Kira-kira 20% dari total produksi itu ekspor," lanjutnya.

Dia menambahkan, program ini memang harus segera direalisasikan. Karena jika tidak, para konsumen di Indonesia akan membeli mobil impor terus menerus, terlebih dalam menghadapi perdagangan bebas Asia di tahun 2015 nanti. "Kalau kebutuhan tidak dipenuhi, kita akan dibanjiri impor dari luar negeri," tutup Budi.

Seperti diketahui LCGC dirancang dengan spesifikasi kendaraan hemat bahan bakar dengan ketentuan 1 liter bisa dipakai untuk 20 Km. Mobil ini juga harus memenuhi syarat batas kandungan komponen lokal.

Sementara, harga mobil murah dan LCGC ini belum dirilis oleh pemerintah. Kementerian Perindustrian akan menyiapkan patokan harga mobil murah. Sebelumnya sempat beredar harga mobil ini akan ada dalam rentang Rp 80-120 juta. Rencananya juknis sudah bisa terbit akhir bulan Juni 2013.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku sudah menyiapkan draft petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah. Juknis tersebut masih dalam pembasan dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.

Hidayat berjanji akhir bulan ini, patokan harga mobil murah sudah bisa terbit sehingga, LCGC sudah bisa diproduksi dan dipasarkan oleh para produsen yang membuatnya.

"Ada pedoman harga tapi memberi fleksibilitas terhadap perubahan (teknologi) karena mau mengadopsi teknologi baru. Di kemudian hari," kata Hidayat di Istana Negara, belum lama ini.

Menurutnya, ia tak akan memberikan patokan harga yang ketat terhadap produsen mobil LCGC. Harapannya agar para produsen tak hanya terpaku dengan batasan harga tapi mengabaikan aspek perkembangan teknologi dan keselamatan.

"Dulu Anda naik mobil nggak pakai airbags, sekarang kalau nggak pakai airbag nggak safety. Begitu juga kalau emisi, kalau Anda nggak pakai carbon emisi, secara lingkungan dianggap nggak mendukung. Jadi mulai nggak laku," katanya.

Hidayat berjanji semua formula dari juknis tersebut tak mengakomodir keuntungan atau kepentingan kelompok atau produsen tertentu saja. Namun menurutnya, juknis LCGC akan mementingkan banyak pihak.
"Draftnya sudah ada tapi kan belum final. Saya nggak berani ngomong," katanya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index