Di Sejumlah Kios Di Pekanbaru, Harga Bensin Rp7.000 per Liter

Di Sejumlah Kios Di Pekanbaru, Harga Bensin Rp7.000 per Liter
PEKANBARU - Meskipun pemerintah belum memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tapi di Pekanbaru, sejumlah kios BBM telah lebih dulu menaikkan harga BBM.
 
Bahkan, kenaikan harganya tidak tangung-tanggung. Para pengencer premium menjual hingga harga Rp 7.000 per liter kepada pengendara.
 
Yudi (23), salah seorang warga Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, mengaku kaget ketika dia mengisi bahan bakar sepeda motornya, di Jalan Lumba-lumba, Pekanbaru.
 
"Saya pikir haraganya masih Rp 6.000 per liter, ternyata naik menjadi Rp 7.000. Begitu saya tanya kok bisa naik? penjualnya mengaku karena beli bensin di SPBU susah, jadi harus naik harganya," kata Yudi, kemarin.
 
Dia juga mengaku bahwa rencana kenaikan harga BBM, tidak hanya berdampak ke harga BBM yang dijual enceran dikios-kios, tapi juga berdampak kepada sembako. "Saya yakin, dalam waktu dekat harga sembako pasti naik, termasuk yang lainnya juga pasti akan naik, meskipun harga BBM belum resmi dinaikan pemerintah," bebernya.
 
Hal yang sama juga diungkapkan Irwan (24), salah seorang mahasiswa Universitas Islam Riau. Kepada Tribun, dia berkisah bahwa pagi tadi (kemarin), dia kaget saat isi bensin sepeda motornya disalah satu kios di Jalan Marpoyan. Begitu ingin membayar, penjualnya mengaku harga per liternya, bukan Rp 6.000, tapi sudah Rp 6.500.
 
Menurut Irwan, harga BBM yang dijual di kios-kios, sudah bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab, keuntungan yang diambil oleh penjualnya, sudah 40 persen dari harga bensin yang dijual di SPBU. "Ini sudah sama dengan riba. Di Islam Riba itu dilarang," ungkap Irwan. (rep03)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index