Evakuasi gagal, 25 Mahasiswa dari Sumbar Terjebak di Yaman

 Evakuasi gagal, 25 Mahasiswa dari Sumbar Terjebak di Yaman
Padang-Sedikitnya ada 25 orang mahasiswa asal Sumbar yang berharap segera dievakuasi ke Indonesia . Seperti apa kondisinya?
 
"Waalaikumsalam kanda. Kami masih aman, tapi rasa waswas terus muncul, ledakan bom, tembakan senjata, sering datang tiba tiba," ungkap Asyam Hafiz, salah seorang mahasiswa melalui situs jejaring sosial Senin (6/4/2015) pukul 22.00 kemarin.
 
Asyam menuturkan, saat ini ada sebanyak 25 mahasiswa asal Sumbar yang masih terkurung di kawasan yang berdekatan langsung dengan lokasi konflik tersebut. Dari 25 mahasiswa itu, 17 orang di antaranya berasal dari MAN/ MAPK Kotobaru, Tanahdatar. 
 
Soal makanan, Asyam mengaku cukup puas dengan pemberian Pemerintah Yaman. "Soal makan alhamdulillah teratur, sudah diakali oleh Pemerintah Yaman. Yang sangat mencemaskan hanya kondisi keamanan," ungkap Asyam.
 
Asyam sendiri tercatat mahasiswa semester empat Fakultas Dirasah Islamiyah. Saat ini, dirinya bersama 89 mahasiswa Indonesia lainnya tengah berada di asrama yang terletak di Jalan Imam Al-Idrus, Creater, Aden, Yaman. 
 
"Kami mahasiswa Indonesia yang lain masih tertahan di asrama. Tidak bisa keluar dan evakuasi juga kesulitan. Disebabkan jalanan kurang aman untuk ke pelabuhan kapal," ungkap Asyam yang beralamat di daerah Lubukbuaya, Kototangah, Padang ini.
 
Untuk evakuasi dari asrama ke pelabuhan yang berjarak hanya 500 meter, dirinya bersama mahasiswa lainnya masih kesulitan. Asyammenyebutkan saat ini tembakan senjata masih terdengar dan paling mencekam terjadi pada Kamis lalu. 
 
"Beberapa pekan lalu, situasi di sini sudah seperti di Palestina. Suara tembakan dan bom terdengar jelas. Alhamdulillah Allah masih melindungi kami yang berada di sini," jelasnya.
 
Asyam berpesan kepada orangtua yang memiliki anggota keluarga di Yaman agar selalu tenang. "Insya Allah, Allah tahu yang terbaik untuk penuntut ilmu di jalan-Nya. Untuk pemerintah Indonesia, agar mengirim petugas keamanan dan TNI untuk mengawal kami dari asrama menuju pelabuhan," ujar Asyam menutup percakapan.
 
Lain lagi pengakuan Abdurrahman Halim. Mahasiswa asal Kabupaten Solok mengatakan bahwa sebagian daerah Aden masih dalam keadaan bergejolak. Kondisi inilah yang mempersulit mahasiswa asal Sumbar untuk dievakuasi. "Di sekitar sini bom masih sering terdengar, beruntung adik-adik masih dilindungi Allah SWT," katanya, seperti dilansir padang express.
 
Ketika ditanya soal perkembangan proses evakuasi, Abdurrahman hanya bisa pasrah dan berdoa. "Wallahu a"lam kak, sampai kini kami masih di-gantuang indak batali, alun ado kepastian dari panitia evakuasi kak. Kami di sini cuma bisa menyimpan harapan saja kak," katanya.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index