Karena Larangan, Omset Pedagang Pakaian Bekas Menurun

Karena Larangan, Omset Pedagang Pakaian Bekas Menurun

DUMAI- Sejak diberlakukannya pelarangan pembelian pakaian bekas oleh Kementrian Perdagangan dan dilanjuti oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Kota Dumai, penjualan pakaian bekas di Kota Dumai mulai merosot.

Akibatnya, para pedagang pakaian bekas meminta agar pemerintah dapat meninjau ulang peraturan yang telah diberlakukannya tersebut dan mencarikan solusi ataupun jalan keluar terbaik bagi para pedagang.

Sebab, diakui para pedagang sejak diberlakukannya pelarangan membeli pakai bekas yang dilakukan oleh Kemendag RI tersebut, penjualan pakaian bekas (second) di Kota Dumai mulai dan kian merosot.

Namun demikian, sejumlah pedagang yang didominasi oleh ibu-ibu asal Sumatera Utara ini juga tidak patah arang untuk tetap berjualan produk pakaian bekas yang berasal dari luar Negeri ini.

Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu pedagang pakaian bekas Boru Tampubolon, yang diakuinya bahwa ada penurunan penjualan barang dagangan dilapaknya sejak dikeluarkannya kebijakan tersebut.

"Kebijakan Pemerintah seperti ini harusnya dilakukan peninjauan ulang, karena bila kondisi ini terus berlarut dan berakhir pada berhentinya jualan pakaian bekas maka akan banyak korbannya," katanya Minggu (29/3/15).

Dipaparkan Tampubolon bahwa dirinya sudah sejak 40 tahun silam berdagang pakaian bekas ini, namun belum ada seorangpun warga yang mengenakan barang dagangannya yang mengadu atas terkenanya penyakit dan sebagainya.

"Bahkan selama 40 tahun saya berdagang pakaian bekas, sudah banyak pelanggan tetap saya yang membeli pakaian bekas, dimulai dari kelas menengah kebawah bahkan hingga kelas atas," tutupnya, dikutip dari riauterkini.com.

Pantauan riauterkinicom, sebelumnya Disperindag Kota Dumai telah memberikan himbauan atas pelarangan agar tidak membeli pakaian bekas dari luar negeri karena disinyalir banyak mengandung kuman serta bakteri penyakit kulit yang berbahaya.***(cr01/rtc)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index