Flores Duguncang Gempa 7,1 SR, Warga Lari Berhamburan

 Flores Duguncang Gempa 7,1 SR, Warga Lari Berhamburan
Kupang-Akibat getaran gempa bumi 7,1 S skala Richter (SR) yang terasa kuat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan warga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Belu lari berhamburan keluar dari dalam rumah. Dua orang warga Kefamenanu Kabupaten TTU, masing-masing Sirlus Mautallo dan Rony Bani kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2015) malam mengatakan getaran gempa sangat kuat hingga warga yang takut berteriak dan keluar rumah.
 
“Lama getarannya berkisar antara 40 detik sampai 1 menit sehingga kami warga di jalan Seroja lari keluar rumah. Bahkan ada warga yang sudah tidur juga terpaksa harus bangun lari keluar rumah,” kata Sirlus.
 
“Getaran gempa cukup kuat, durasinya lumayan lama sekitar 1 menit lebih dan kami yang tinggal di sekitar terminal tadi warga berteriak keluar rumah,” sambung Rony.
 
Keduanya mengaku hingga kini belum mengetahui adanya kerusakan akibat gempa bumi yang ditimbulkan. Namun akibat gempa sebagian besar warga merasa panik Sementara itu warga Atambua, Kabupaten Belu Felix Ali mengaku warga Halifehan tumpah ruah penuhi jalanan depan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Halifehan.
 
“Getarannya kuat sekali, sekitar dua menit lamanya. Pepohonan dan tiang listrik pun ikut tergoyang,” terangnya.
 
Diberitakan sebelumnya Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter (SR) mengguncang dua Kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang Sudaryono mengatakan, gempa pertama terjadi di Kabupaten Flores Timur dengan kekuatan 7,1 SR sekitar pukul 20.45 Wita dengan lokasi gempa 7.55 Lintang Selatan dan 122,60 Bujur Timur dengan kedalaman 572 kilometer. Pusat gempa berada di 104 kilometer Barat Laut Flores Timur. Sementara, gempa kedua terjadi pukul 21.45 Wita. Pusat gempa berlokasi di 7,55 Lintang Selatan dan 122,60 Bujur Timur.
 
Gempa tersebut berkekuatan 7,1 SR dengan kedalaman 572 kilometer. Pusat gempa terletak di laut, sekitar 113 kilometer Utara, Ruteng, Kabupaten Manggarai. “Gempa yang tercatat di kita hanya sekali, namun efek gempanya terasa seperti dua kali karena dipengaruhi efek penjalaran gelombang gempa bumi di permukaan. Saat ini, kita sedang mencari informasi akibat efek gempa tersebut,” jelas Sudaryono. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index