Survei KPAI: 56 Persen Siswa Pernah Dipukul Guru

 Survei KPAI: 56 Persen Siswa Pernah Dipukul Guru
Jakarta-Ironi dunia pendidikan yang terus diwarnai dengan kekerasan menjadi catatan bagi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam peringatan Hari Guru Nasional. Maksud hati ingin menegakkan disiplin pada siswa, namun apa yang dilakukan terhadap anak didik tak bisa dibenarkan.
 
KPAI mencatat ada tiga hal di era saat ini yang harus diperhatikan para guru dimana semestinya mereka dapat menjadi panutan bagi masyarakat. Banyak kasus kekerasan masih dilakukan oleh tenaga pendidik.
 
"Ini menjadi ironi, sayangnya para guru tak sadar apa yang dilakukan adalah aktivitas yang salah dan tak bisa dibenarkan. Lalu catatan kedua adalah apa yang dilakukan guru dalam hal tindakan kekerasan dianggap sebagai bagian kondisi yang dilazimkan belum bisa bedakan pelanggaran, edukasi, dan disiplin," tegas Komisioner KPAI, Susanto, Senin (24/11/2014).
 
Susanto mengatakan guru juga mesti mengedepankan kreativitas dalam pengembangan pembelajaran. Ia menilai apa yang dilakukan saat ini masih begitu monoton dan menggunakan pola lama.
 
Aktivitas memukul, kata dia, adalah pelanggaran apapun bentuknya. KPAI pun pernah melakukan survei dimana 56 persen anak mengaku pernah dipukul guru. "Zaman dulu anak dipukul adalah sebagai korban tetapi dianggap biasa, sekarang tak dibenarkan. Semangatnya becanda lalu disiplin, punishment pun kurang tepat. Hasil survey kami dari 1.026 anak yang disurvei, 56 persen anak mengaku pernah dipukul guru bentuk dan penyebabnya variatif," ungkapnya.
 
Susanto mengatakan guru juga mesti mengedepankan kreativitas dalam pengembangan pembelajaran. Ia menilai apa yang dilakukan saat ini masih begitu monoton dan menggunakan pola lama.
 
"Dunianya butuh tuntutan baru tapi stok lama, kebijakan sertifikasi seharusnya inline dengan kesejahteraan dengan kualitas. Sertifikasi sebenarnya dalam sisi hitungan kuantitatif cukup bantu sekedar hidup masyarakat," tegasnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index