Mahasiswa Tolak Amplop Pemberian Gubernur Riau

Mahasiswa Tolak Amplop Pemberian Gubernur Riau
Pekanbaru - Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau memenuhi undangan dialog Gubernur Riau Annas Maamun di rumah dinas gubernur di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Ahad malam, 14 September 2014. Dialog dengan tema mahasiswa bertanya, gubernur menjawab itu diakhiri dengan bagi-bagi amplop. Namun para mahasiswa menolak mentah-mentah.
 
"Sejak awal pertemuan itu kami telah berkomitmen akan menolak jika ada pemberian dari Gubernur," kata Ketua BEM Universitas Riau Zulfa Hendri kepada Tempo, Selasa, 16 September 2014.
 
Foto upaya bagi-bagi amplop itu beredar di kalangan wartawan. Dalam foto tersebut tampak Annas Maamun yang mengenakan batik cokelat memegang setumpuk amplop saat bersalaman dengan mahasiswa seusai pertemuan.
 
Zulfa menuturkan mahasiswa datang atas undangan Gubernur Annas untuk makan malam bersama dan berdiskusi. Selama hampir tiga jam pertemuan tersebut, Gubernur memaparkan program kebijakan pembangunan di Riau, baik soal kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan maupun rumah layak huni untuk rakyat. Mahasiswa sendiri memberikan masukan soal pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat Riau.
 
Menurut Zulfa, dalam kesempatan itu Annas juga mengklarifikasi isu asusila yang kini santer beredar di tengah masyarakat. Annas, kata Zulfa, membantah tuduhan yang menyudutkan dirinya tersebut. "Dengan menyebut nama Allah, Pak Annas membantah segala tuduhan. Menurut dia, isu tersebut sengaja dipolitisasi oleh orang yang tidak senang dengan dirinya," ujar Zulfa.
 
Zulfa mengaku menolak pemberian amplop Gubernur untuk menghindari persepsi negatif dari masyarakat. Mahasiswa, kata dia, akan mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah selama membawa kebaikan untuk masyarakat Riau. "Kami menolak pemberian (uang) Gubernur. Pemberian itu seyogyanya buat pengembangan akademik," ujarnya.
 
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Provinsi Riau Yoserizal mengaku tidak mengetahui adanya bagi-bagi amplop dalam pertemuan tersebut. "Tidak tahu saya. Setahu saya itu hanya pertemuan untuk silaturahmi dengan mahasiswa," katanya, seperti yang dilansir dari Tempo.co. 
 
Sebelumnya, mahasiswa Riau sering turun ke jalan menentang kebijakan pemerintah yang dinilai janggal. Begitu juga dalam masalah isu asusila yang diadukan oleh perempuan berinisial WW, anak bekas Anggota Dewan Perwakilan Daerah Soemardhi Thaher, ke Markas Besar Polri. Belakangan Annas Maamun balik melaporkan WW atas tuduhan pencemaran nama baik dan penyebar fitnah. (rep01/tco)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index