Weleh, Profit Petronas Kalahkan 141 BUMN

 Weleh, Profit Petronas Kalahkan 141 BUMN
JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng mengatakan, masih adanya politisasi dan birokratisasi terhadap perusahaan BUMN memberikan dampak terhadap perusahaan pelat merah tersebut tidak bisa bebas bergerak dalam melakukan bisnisnya.
 
Menurut Tanri, sangat wajar jikalau pada tahun pertama sebuah perusahaan yang berekspansi ke luar negeri mengalami kerugian pada satu atau dua tahun awal. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah melepaskan BUMN dari politisasi dan birokratisasi serta memberikan fasilitas dan proteksi kepada BUMN.
 
"Saya ambil contoh, kenapa Petronas, BUMN-nya Malaysia keuntungannya USD20 miliar, lebih besar dari 141 BUMN kita yang hanya USD13 miliar," kata Tanri di Jakarta, Selasa (26/8/2014).
 
Tanri menjelaskan, Petronas menjadi besar bukan tanpa halangan. Melainkan, BUMN Malaysia tersebut saat melakukan bisnisnya di pasar internasional mengalami kerugian di awal tahun melakukan ekspansi.
 
"Oleh karenanya kenapa Petronas bisa ada di 42 negara. Karena tahun pertama mereka rugi dan tidak masuk penjara," tambahnya.
 
Menurut Tanri, perusahaan pelat merah pun dapat melakukan hal yang sama dengan Petronas, jikalau pemerintah melepaskan BUMN dari politisasi dan birokratisasi serta melepaskan BUMN dari UU keuangan negara.
 
"Kita bisa menuju ke sana, tetapi harus jelas, dengan begitu BUMN bisa bebas bergerak, rugi satu tahun pertama tidak apa-apa, tetapi 10 tahun ke depannya bisa seperti Petronas," tutupnya.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index