BCA Peduli Tingkatkan Kualitas Pendidikan Sekolah Binaan

 BCA Peduli Tingkatkan Kualitas Pendidikan Sekolah Binaan
JAKARTA - SMAN 1 Karangmojo sarat dengan prestasi. Pada 2001, sekolah tersebut sudah tercatat sebagai sekolah pertama di Gunung Kidul  yang dilengkapi dengan laboratorium komputer dengan V-sat. Berkat profesionalime dan integritas para pengajar dan kepala sekolah, menghantarkan SMAN 1 Karangmojo menjadi sekolah terakreditasi A pada tahun 2005.  Bahkan, pada proses  akreditasi periode kedua (2008), semakin mantap dengan nilai A (93,16). 
 
Pengembangan laboratorium tersebut dapat dilakukan berkat bantuan dari BCA melalui program Bakti BCA. Pada tahun itu, BCA juga memberikan bantuan dalam pengembangan perpustakaan.  Sekolah mendapat bantuan buku-buku referensi, ensiklopedi, maupun buku pelajaran. Bantuan tersebut disambut baik para pelajar, buku banyak diminati. Sejak tahun itu, sekolah tersebut tercatat sebagai sekolah binaan Bakti BCA. Secara konsisten dan berkesinambungan kemitraan terjalin antara pihak pengelola sekolah dengan BCA, dengan tujuan untuk memberikan sarana dan prasarana pendidikan bagi generasi muda.
 
BCA juga menfasilitasi pembekalan bagi pengelola laborataorium komputer, maupun pelatihan lain bagi guru di sekolah tersebut.  “Pelatihan yang difasilitasi BCA banyak membawa manfaat. Materi yang diangkat juga sangat mendukung proses pembelajaran di sekolah kami”, ungkap Aji Pramono , Kepala Sekolah SMAN 1 Gadingrejo.  Sekolah tersebut dikembangkan dengan sistem  pembelajaran berbasis Information Computer Technology (ICT), dengan motto “Gali Potensi, Bina Kreasi, Raih Prestasi Menuju Insan Mandiri”.
 
Bantuan yang diberikan BCA memberikan kontribusi peningkatan kualitas belajar. Para pengajar dan  murid menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan memperluas wawasan melalui internet maupun buku-buku perpustakaan. “Nilai dan prestasi murid juga mengalami peningkatan”, imbuk Aji yang merupakan alumni IKIP Yogyakarta, pada 1986.
 
Tahun lalu, BCA kembali menyerahkan tujuh unit komputer dan satu LCD proyektor untuk pengembangan perpustakaan yang didukung teknologi digital. Selain itu, BCA juga memberikan beasiswa satu tahun untuk tiga lulusan terbaiknya. Kegiatan ini dihadiri  oleh Komisaris BCA Cyrillus Harinowo, didampingi Kepala Sub Divisi Kegiatan Sosial BCA Sapto Rachmadi, dan Kepala SMA Negeri 1 Karangmojo Aji Pramono. 
 
Aji Pramono menjadi Kepala SMAN 1 Karangmojo memang baru pada 2013. Namun, pengabdiannya sebagai guru di sekolah itu tak perlu diragukan lagi. Sudah sejak 1987, Aji  mengabdi di SMAN 1 Karangmojo. Bantuan BCA sangat berarti bagi pengembangan potensi anak-anak Karangmojo yang begitu gigih untuk maju. “Dengan adanya bantuan dari BCA, artinya ada titik temu yang positif antara SDM  yang memiliki keinginan untuk maju dengan adanya bantuan sarana dan prasarana tersebut,” ujar pria yang suka membaca dan main bulutangkis ini.
 
Bantuan yang ada tidak hanya digunakan para siswa dan guru SMAN 1 Karangmojo saja. Masyarakat sekitar juga turut merasakan. “Kami mempersilakan masyarakat di sekitar sekolah, baik anak-anak maupun orang tua,  untuk mengakses internet dengan pengawasan para guru,” ungkap pria berusia 53 tahun ini.
 
Menurut Aji Pramono, kemampuan akademik para  siswanya termasuk rata-rata. Tapi kalau berkaitan dengan non-akademik, mereka menuai banyak berprestasi. Seperti belum lama ini, SMAN 1 Karangmojo menjadi juara empat pembuatan film pendek tingkat nasional di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLSSN). Juga menjadi juara pertama  lomba seni teater tingkat Provinsi DIY.
 
Aji berharap, pihaknya akan terus mendapat binaan dari BCA hingga SMAN 1 Karangmojo punya kesempatan untuk meningkatkan eksistensinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. 
 
Istri Aji Pramono adalah guru di SMA Cimanuk, desa tetangga Karangmojo. Mereka memiliki sepasang anak kembar, yang usianya kini menginjak 20 tahun. Putranya kuliah Teknik Mesin di Universitas Diponegoro,  Semarang, sedangkan putrinya kuliah di Fisipol, Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
 
Pembinaan Berkesinambungan
 
Bakti BCA Tereintegrasi ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BCA. Ditujukan untuk membantu pengembangan infrastruktur pendidikan sekolah dasar dan menengah, yang memiliki potensi untuk berkembang namun berada di lingkungan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang terbatas. 
 
Berbekal fasilitas pendukung belajar-mengajar yang diberikan, Komisaris BCA berharap bantuan yang diberikan dapat meningkatkan mutu dan kualitas SDM lulusan sekolah binaan.  ”Kita tahu bahwa peluang kerja semakin kompetitif. Di sisi lain, perkembangan dunia kerja juga semakin terbuka luas. Maka diperlukan skill-skill lebih,” ujar  Cyrillus Harinowo.
 
Pertama kali dilaksanakan pada 2000, program ini  bertujuan untuk meningkatkan  akses  dan  kualitas  pendidikan  di sekolah binaan. Hingga saat ini Bakti   BCA  Tereintegrasi  telah dilaksanakan di  18 sekolah binaan di tiga  provinsi: DI Yogyakarta (Gunung Kidul), Lampung (Tanggamus), dan Banten (Serang). 
 
Sebagai kesinambungan program, tahun lalu dilaksanakan beberapa kegiatan.  Antara lain, memfasilitasi pengenalan profesi dan  seni teater  kepada murid-murid SMAN 1 Karangmojo, SMAN 1 Gadingrejo, dan SMAN 3 Serang, dengan mengajak mereka menonton pementasan Sampek Engtay, Teater Koma, di Gedung Kesenian Jakarta pada  19 Maret 2013. Sebelumnya, murid-murid SMPN binaan dari tiga daerah itu menonton lakon Ibu, Teater Koma.
 
Menurut Inge Setiawati,  menikmati pertunjukan seni drama yang berkualitas tidak saja memberikan pengalaman baru, tambahan wawasan seni, tapi juga memperhalus akal budi, ketajaman intelektual, kepekaan sosial, dan memperkuat karakter dan kepribadian seseorang. “Itulah harapan kami mengajak pelajar menonton teater,” kata Sekretaris Perusahaan BCA itu. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index