PEKANBARU-Migrasi jumlah penduduk Provinsi Riau sangat tinggi. Hal ini harus terus dipantau mengingat tingginya pertumbuhan penduduk Riau dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pendatang dari luar.

Hal ini ditegaskan Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis kepada halloriau.com pada akhir pekan. "Ya, tingginya pertumbuhan penduduk Riau dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pendatang dari luar Riau," sebutnya.

Emrizal mengingatkan bahwa Pemerintah kabupaten/kota segera memantau dan menekan jumlah pendatang masuk ke Provinsi Riau ini, terutama pendatang yang tidak memiliki modal kerja atau skill.

"Pertumbuhan penduduk terutama migrasi penduduk dari luar Riau cukup tinggi. Ini harus diperhatikan oleh Pemerintah kabupaten/kota," tukasnya.

Migrasi manusia ini, jelas Emrizal, adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional) dengan tujuan untuk menetap. "Jadi seseorang dapat dikatakan migran jika ia bertempat tinggal selama 6 bulan atau lebih di tempat tujuan atau berniat untuk menetap di tempat tujuan," katanya seperti dilansir halloriau.

Hanya saja, tambahnya, tingginya laju pertumbuhan penduduk oleh pendatang ini, tidak dibarengi modal kerja yang cukup, sehingga kedatangan mereka menjadi masalah sosial baru di tengah masyarakat.

Dijelaskannya, jika laju pertumbuhan penduduk yang disebabkan tingginya arus migrasi dari luar Riau tidak dibarengi dengan kemampuan kerja dan skil, maka ini berimbas kepada meningkatnya jumlah pengangguran.
"Kalau pengangguran sudah tinggi, tentunya akan berpengaruh kepada kriminalitas, karena orang menganggur ini juga butuh hidup, dan ini akan jadi masalah baru. Makanya kita berharap ini menjadi perhatian Pemerintah kabupaten/kota," tukasnya. (rep05)