Hujan Air Mata dalam Pidato Terakhir Presiden SBY

 Hujan Air Mata dalam Pidato Terakhir Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) kemarin menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR. Dalam pidatonya, SBY berpamitan karena akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
 
"Saya hanya anak orang biasa, jadi tentara, jadi menteri dan bisa jadi presiden," kata SBY dengan suara tertahan menahan haru, Jumat (15/8).
 
SBY mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak. Dia menyampaikan penghargaan untuk mereka yang bekerja melebihi panggilan tugas di pedalaman, pulau-pulau terluar dan perbatasan.
 
SBY pun berjanji untuk membantu siapa pun presiden terpilih nanti. Dirinya mengaku ingin terus membaktikan diri pada Indonesia meski sudah tak menjabat.
 
"Tahun depan, presiden yang baru akan memberikan pidato di mimbar ini. Mari dukung beliau untuk kemajuan," kata SBY .
 
SBY mengakhiri pidatonya dengan disambut standing applause seluruh hadirin yang hadir. Tepuk tangan itu terdengar cukup lama.
 
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku menangis mendengar pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dahlan sangat memuji, meski banyak prestasi yang diukir namun SBY tidak sombong dan menutup pidato dengan rendah hati.
 
Menurut Dahlan, banyak prestasi yang terukir di masa pemerintahan SBY . "Saya tadi terus terang lebih banyak terharu. Pidato yang bagus dengan beberan prestasi yang luar biasa. Tetapi ditutup dengan rendah hati. Saya tadi berlinang air mata," ucap Dahlan di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8) kemarin.
 
Meski demikian, Dahlan mengakui saat ini masih banyak proyek infrastruktur BUMN belum berjalan. Salah satunya adalah pembangunan tol Trans Sumatera. Pembangunan tol Trans Sumatera masih terganjal izin atau Perpres oleh Presiden SBY .
 
"Tol Sumatera ya belum turun izinnya. Sekarang masih nunggu penunjukan. Tapi tadi Pak SBY sudah jelas sekali. Tadi terus terang saya lebih banyak terharu," tambah Dahlan yang masih memuji pidato SBY .
 
Hal serupa juga dialami Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso . Dia mengaku terpukau dengan pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Priyo mengaku terharu dengan isi pidato yang disampaikan SBY hingga membuatnya hampir berlinang air mata.
 
"Saya berdecak kagum luar biasa sampai berkaca-kaca ketika beliau sampaikan titipan pribadi seolah pamit dan menyampaikan empat titipan," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
 
Politisi Partai Golkar itu mengaku tergetar saat SBY berpidato yang seolah menyampaikan isi hatinya. Bahkan Priyo mengaku bangga terhadap sosok Presiden ke enam RI tersebut.
 
"Saya terpukau dengan pidato terakhir hari ini, menyampaikan isi hatinya. Saya bangga punya pemimpin sekaliber itu menempatkan dasar-dasar pondasi termasuk capaian yang didapatnya. Ini legacy yang perlu dihadapi meskipun ini prestasi adalah kerja kolektif, istana, presiden, gedung parlemen," papar Priyo.
 
Priyo menilai pidato SBY tersebut mengandung banyak sekali visi kenegaraan dari seorang negarawan. Meski tidak mudah, Priyo melihat, SBY berusaha mempraktikkan nilai-nilai demokrasi di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
 
"Saya ikuti pidato sejak pertama sampai kesepuluh, ini pidato sangat memukau. Banyak hal soal visi kenegaraan, visi sebuah negeri besar yang elok. Mempraktikkan sistem demokrasi yang tidak mudah dilaksanakan, yang tetap ikut bersama mengawal visi untuk sama-sama bersejajar," tutup Priyo.
 
Tak cuma Dahlan dan Priyo, banyak pejabat dan tokoh yang terharu dengan pidato Presiden SBY kemarin. SBY dianggap memberikan kesejukan di akhir masa jabatannya dengan berpidato yang menunjukkan sosok kenegarawanannya.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index