Menkeu: Siapa Pun Presidennya, Naikkan Harga BBM

 Menkeu: Siapa Pun Presidennya, Naikkan Harga BBM
Jakarta: Menteri Keuangan Chatib Basri mengimbau pemerintah baru untuk menaikkan harga bahan bakar minyak untuk menghadapi tekanan ekonomi yang lebih berat. "Kalau itu saja dilakukan, sudah bagus sekali," kata Chatib di Bank Indonesia, Kamis, 14 Agustus 2014. 
 
Kebijakan ini, kata dia, harus dilakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi makro. Ia mengibaratkan Indonesia seperti pesawat yang menghadapi gangguan angin. "Angin yang menerpa Indonesia kencang karena harga komoditas dan CPO mulai turun, sementara harga energi di sana menurun, dan normalisasi kebijakan moneter The Fed," kata dia.
 
Awal Juli lalu, Chatib mengatakan ada tiga sektor yang wajib dibenahi serius oleh pemerintah baru. Ketiga hal yang saling bertautan itu adalah lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan infrastruktur. 
 
Alih-alih mengusulkan proposalnya kepada Presiden SBY dan kabinetnya saat ini, Menteri Keuangan lebih suka memberi saran bagi pemerintahan mendatang. Menurut dia, siapa pun presiden terpilih yang akan menggantikan SBY harus mampu menciptakan lapangan kerja. Ini penting, karena, jika lapangan kerja tak tersedia, tingkat kemiskinan sulit diturunkan. "Untuk menciptakan lapangan kerja, pemerintah harus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan," tuturnya.
 
Selama ini, menurut Chatib, yang membuat pertumbuhan ekonomi stagnan adalah tak tersedianya infrastruktur. Sehingga, siapapun yang menjadi presiden harus mengambil kebijakan tentang infrastruktur supaya bisa ada pertumbuhan. 
 
Sayangnya, pembenahan infrastruktur tak begitu mudah dilakukan. Musababnya, uang untuk membangun sejumlah infrastruktur terbelenggu pada pos subsidi bahan bakar minyak (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index