Keasyikan Selfie di Pantai, Dua Pemuda Ini Ditelan Ombak

 Keasyikan Selfie di Pantai, Dua Pemuda Ini Ditelan Ombak
Dua pengunjung Pantai Bajul Mati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, hilang ditelan ombak saat sedang asyik berfoto selfie, 31 Juli 2014. Kedua korban belum berhasil ditemukan selama tiga hari pencarian sampai Sabtu ini, 2 Agustus.
 
Dua pemuda nahas itu ialah Bayu Hari Mulyo (21 tahun) dan Antok L. Wahyudi (24 tahun), warga Jalan Bromo Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Tim SAR gabungan akan membatasi masa pencarian mereka hingga Rabu pekan depan, 8 Agustus 2014.
 
“Peristiwanya terjadi Kamis, 31 Juli. Saat itu kedua korban sedang asyik berfoto menggunakan handphone dengan dua kawannya yang lain,” kata Amirul Yasin, Kasi Pelayanan Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang.
 
Aksi foto-foto tersebut, ujar Yasin, membuat pengunjung dan warga Bajul Mati resah. Mereka khawatir gelombang yang sedang pasang sore itu akan mencelakai empat remaja tersebut.
 
“Pantai ini pantai selatan. Sudah ada larangan mandi di laut. Saat itu warga juga sudah mengingatkan karena melihat empat orang ini berjalan mundur menjauhi pasir pantai sambil asyik berfoto,” kata Yasin.
 
Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, gulungan ombak setinggi empat meter dilaporkan menyeret empat remaja tersebut. Dua korban, Feri Susanto (20 tahun) dan Candra (21 tahun) berhasil berenang ke tepi, sementara Bayu dan Antok masih hilang hingga saat ini.
 
Tim SAR Gabungan dari PMI, Basarnas, SAR Mahameru, dan BRC (Beach Rescue Cluster) kini terus mencari ke arah barat dari lokasi kejadian. Dua perahu karet disertakan dalam operasi pencarian tersebut.
 
Pencarian terkendala ombak yang tinggi. “Sampai sekarang ketinggian ombak masih lebih dari 2 meter. Jika sampai Rabu korban belum ditemukan, kemungkinan pencarian akan dihentikan karena keterbatasan anggaran,” ujar Yasin.
 
Bayu Hari Mulyo sedang mudik lebaran ke Malang dari tempat kerjanya di Kalimantan Timur, sedangkan Antok L. Wahyudi adalah teman satu kampung Bayu. Rencananyan empat sekawan Bayu, Antok, Feri, Candra akan melanjutkan liburan ke Bromo dari Pantai Bajul Mati.
 
Namun rencana tersebut gagal terwujud karena Bayu dan Antok hingga kini belum ditemukan. Sementara Feri dan Candra yang sudah berada di kediaman masing-masing dalam kondisi syok. “Mereka masih kaget, belum bisa ditanya-tanya,” kata Yasin.
 
Apapun, peristiwa tersebut tak membuah jumlah kunjungan di Pantai Bajul Mati menyurut. Salah satu pantai di Malang selatan yang terkenal dengan pemandangan batu karang uniknya itu tetap dibanjiri pengunjung.
 
“Dalam tiga hari belakangan, jumlah pengunjung di sini lebih dari seribu orang setiap harinya. Mereka tidak tahu peristiwa (hilangnya dua pengunjung). Baru setelah ramai-ramai ada tim SAR, mereka bertanya. Efeknya, pengunjung yang nekat mandi di laut berkurang,” ujar Yasin. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index