Negeri Kelahiran Messi & Maradona Akan Alami Kebangkrutan Kedua

Negeri Kelahiran Messi & Maradona Akan Alami Kebangkrutan Kedua

BUENOS AIRES - Argentina, negara kelahiran legenda sepakbola Diego Armando Maradona dan pemain peraih Ballon d'Or empat kali, Lionel Messi, berpotensi bangkrut. Pasalnya Finalis Piala Dunia 2014 ini belum menemukan kesepakatan dengan para krediturnya.

Akibatnya, obligasi, pasar saham serta mata uang peso Argentina turun, setelah negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin tersebut, gagal mencapai kesepakatan dengan para krediturnya. Jika terjadi, maka ini merupakan gagal bayar kedua kalinya dalam 12 tahun terakhir.

Adapun lead investor dalam perundingan ini adalah NML Capital Ltd, sebuah afiliasi dari Elliott Manajemen Corp dan Aurelius Capital Management. Pemerintah Argentina sendiri, berpendapat bahwa itu bukan default, masalahnya pembayaran bunga disimpan pada salah satu obligasi jatuh tempo 2033 yang diatur oleh hukum New York.

Hakim Distrik AS Thomas Griesa di Manhattan mengatakan, jika memang pembayaran dilakukan, maka itu adalah ilegal. Pasalnya, hal itu melanggar keputusannya  pada Juni kemarin. Pada saat itu, Griesa menilai deposito sebesar USD539 miliar atau 319,20 juta poundsterling di Bank of New York Mellon, salah satu bank kepercayaan Argentina, adalah ilegal.

Hal ini lantaran deposito tersebut tidak termasuk dalam perjanjian pembayaran USD1,33 miliar ditambah bunga yang masih harus dibayar kepada investor. Namun, Menteri Ekonomi Argentina Axel Kicillof, memperingatkan bahwa Argentina bisa menuntut karena dianggap default.

Pemegang Obligasi yang berpartisipasi dalam dua restrukturisasi sebelumnya dari 2002, sekarang harus memutuskan apakah harus atau tidak menarik pembayaran utang pokok penuh dan bunga utang mereka, sebuah proses yang dikenal sebagai akselerasi.

Proses ini membutuhkan persetujuan 25 persen dari pemegang obligasi dari 16 obligasi restrukturisasi yang diterbitkan di 2005 dan 2010. Bank memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan, sebelum BNY Mellon membuat keputusan resmi pada default.

"Mari kita lihat, bank menganggap itu sebagai default, Argentina yakin bahwa ini bukan default, sehingga akan menarik untuk hakim," kata Kicillof seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/8/2014).

Bank Swiss UBS meminta Komite Penentuan 15 anggota ISDA, difasilitasi untuk mempertimbangkan apakah kegagalan untuk membayar kredit telah terjadi. Keputusannya hanya berlaku untuk para investor yang membeli credit default swap (CDS) Argentina.

Lembaga pemeringkat kredit menurunkan rating utang Argentina, sebagai akibat dari pembayaran utang yang lewat. Fitch Ratings mengatakan Argentina sudah berada di jalur default dan Standard & Poor mendorong negara tersebut untuk default selektif. (rep05/ozc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index