Pernyataan Obama Soal MH17 Dicaci di Twitter

 Pernyataan Obama Soal MH17 Dicaci di Twitter

Delaware - Presiden Barack Obama memicu kemarahan warga jejaring sosial di Amerika Serikat karena dianggap terlalu santai dalam menyampaikan belasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Ia menyebut soal musibah itu kurang dari satu menit sebelum melanjutkan 16 menit berikutnya untuk berbicara sambil bercanda tentang kebutuhan untuk memperluas infrastruktur transportasi di AS.

Dalam pidatonya, ia menyebut kecelakaan itu "tampak seperti tragedi yang mengerikan'. Ia juga menyatakan masih mencari informasi untuk menentukan apakah ada warga negara Amerika di atas pesawat.

Sebuah laporan Reuters sebelumnya mengklaim bahwa sebanyak 23 warga AS telah tewas dalam musibah itu.

Obama membuat pernyataan di Wilmington, Delaware. Setelah melontarkan beberapa kalimat duka, ia menyatakan kegembiraannya bisa kembali ke kota ini. Ia membumbui pidatonya dengan lelucon-lelucon kecil.

Banyak netter mengungkapkan kekecewaannya atas cara Obama menyampaikan bela sungkawa.

Mantan penyiar CNN, Piers Morgan, menuliskan cecuit ketidaksukaannya dalam akun pribadinya di Twitter. "Sebanyak 23 warga Amerika tewas dan dia mengatakan 'sepertinya sebuah tragedi yang mengerikan' kemudian kembali membuat lelucon?" tulisnya.

Penyanyi pop Josh Groban menimpali, "Saya setuju. Sungguh pidato yang buruk. Saya sangat terkejut."

Tak hanya warga AS yang berkomentar. Daniel Hannan, seorang politisi Inggris, menuliskan cecuitnya. "Mendengarkan pernyataan Obama tentang tragedi penerbangan itu, pikiran saya kembali ke Reagan 31 tahun yang lalu."

Gedung Putih melaporkan, Obama telah menelepon Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk mengingatkan pentingnya mencegah terjadinya penyalahgunaan puing-puing dari pesawat jet jenis Boeing 777 agar tak dikuasai pemberontak. Dia juga menyatakan AS "menawarkan semua bantuan yang memungkinkan segera untuk menyelidiki apa yang menyebabkan pesawat menukik dari langit dengan 298 penumpang pada 18 Juli 2014." (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index