Keluarga Penderita Gizi Buruk Tolak Opname di RSUD Selatpanjang

Keluarga Penderita Gizi Buruk Tolak Opname di RSUD Selatpanjang

SELATPANJANG - 2 anak penderita gizi buruk kembali ditemukan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Meski dinyatakan telah positif menderita gizi buruk, namun pihak keluarga belum mau anaknya dirawat (opname) di RSUD Selatpanjang.

Salah seorang terapis yang enggan menyebutkan namanya ketika ditemui wartawan di ruang fisioterapy Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selatpanjang, Kamis (18/7/2014) kemarin, mengungkapkan ada 2 anak dari dua desa berbeda di Kepulauan Meranti yang diketahui menderita gizi buruk.

Diantaranya dari Dusun Bandul, Desa Mekong atas nama Via Rahmadani (1 th) dan dari Desa Lukun atas nama Fahri (3 th) yang telah dinyatakan menderita gizi buruk. Kedua anak ini hanya menjalani terapi sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sepekan.

"Keluarga mereka tidak mau anaknya dirawat, ada yang bilang karena kesibukan menjelang lebaran. Mungkin setelah lebaran akan dirawat di RSUD," kata terapis tersebut.

Ditambahkannya, meski tidak dirawat, tapi 2 penderita gizi buruk yang berasal dari desa berbeda itu tetap mengikuti terapi. Penderita gizi buruk ini dilatih untuk bisa duduk dan aktifitas lainnya.

Terapis tersebut juga mengatakan bahwa Via, sebelumnya lahir prematur waktu kandungannya hanya 8 bulan. Sedangkan Fahri, lahir normal namun menderita gizi buruk.

"Fahri dulu tahun 2012 sewaktu usianya 1 tahun kita sudah sarankan untuk dirawat, tapi mungkin karena faktor ekonomi keluarnya tidak mau. Sekarang dia mulai datang lagi untuk terapi. Kalau dibawa sejak awal mungkin sekarang sudah lebih baik," tambahnya lagi.

Kata terapi ini pula, untuk menyembuhkan anak gizi buruk tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tapi, membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu pula, selain terapi dari sang terapis ataupun vitamin yang diberikan, memang peran orang tua sangat diperlukan.

"Bantuan dari orang tua kurang, makanya kondisi Fahri belum maksimal. Di sini Ia diajarkan cara duduk, dan diberikan vitamin. Tapi sejak beberapa pekan belakangan sudah ada perubahan, keluarganya mulai rajin datang fisioteraphy. Menangani gizi buruk itu tidaklah semudah membalik telapak tangan, butuh waktu yang lama," ujarnya. (sas/rep01)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index