Tak Digaji 2 Bulan, Puluhan Pekerja Duduki Kantor PT NK

 Tak Digaji 2 Bulan, Puluhan Pekerja Duduki Kantor PT NK
Selatpanjang-Puluhan pekerja harian Proyek Multiyears Pelabuhan Internasional dan Jembatan Selat Rengit (JSR) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Jum'at (4/7/2014) berdemo, mereka duduki Kantor perwakilan PT Nindya Karya (PT NK) Jalan Kelapa Gading, Kota Selatpanjang.
 
Aksi damai puluhan pekerja proyek 'raksasa' di Kota Sagu itu untuk menuntut gaji mereka yang tak kunjung dibayar dalam kurun waktu 2 bulan belakangan ini oleh pihak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi tersebut.
 
Sebagai mana diketahui, pengerjaan Jembatan Selat Rengit (Pulau Merbau-Pulau Tebing Tinggi) yang dikerjakan PT NK/Mangku Buana merupakan pembangunan Jembatan 'raksasa' pertama yang dibangun untuk menghubungkan antar pulau di kabupaten termuda di Provinsi Riau ini.
 
Sedangkan proyek Pelabuhan Internasional di Dorak Kota Selatpanjang yang dikerjakan PT NK/Gelinding Mas merupakan pembangunan yang dilakukan melului program sharing anggaran antara APBD Kepulauan Meranti dan APBN yang digadang-gadang untuk menunjang perekonomian rakyat.
 
Namun pada nyatanya, Kedua proyek berkelas ini, jauh dari harapan sebagaimana yang dikoar-koarkan ke masyarakat. Buktinya sudahlah jauh dari harapan penyelesaian. Pihak pelaksana proyek yang katanya perusahaan ternama itu juga seperti tak lagi mampu bayar gaji pekerja yang rata-rata anak pribumi Meranti.
 
Menanggapi aksi puluhan pekerja, Manajemen Lapangan Rasidi didampingi Egi, Pengawas Pekerjaan Proyek JSR dan Pelabuhan Internasional dari PT Nindya Karya menjelaskan, keterlambatan pembayaran gaji yang dipersoalkan para pekerja itu tak lain adalah dikarenakan keterlambatan termin dari Pemerintah Daerah (Pemda).
 
Meski begitu, kata Egi, pihak perusahaan optimis bisa secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut, bahkan, dijanjikan pada Senin (7/7/2014) mendatang, sang pemilik perusahaan itu sendiri akan turun ke Meranti.
 
Harapannya, para pekerja dapat melanjutkan pekerjaan, terutama di jembatan Selat Rengit yang saat ini banyak bahan pembangunan yang perlu dibongkar dari kapal. pihak PT Nindya Karya juga mempertaruhkan alat-alat berat mereka yang ada dilokasi sebagai jaminan. (sas/rep01)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index