Gandeng Puan? Capres Boneka Bisa di Sandang Jokowi

Gandeng Puan?  Capres Boneka Bisa di Sandang Jokowi
SURABAYA- Pendamping Capres PDIP Joko Widodo hingga saat ini masih dirahasiakan. Belakangan menguat nama Abraham Samad, Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Selain tiga nama itu, juga beredar kabar, Mantan Wali Kota Solo ini akan berduet dengan Puan Maharani pada Pilpres mendatang. 
 
Direktur Utama Lembaga Survei Proximity Whima Edy Nugroho menyatakan, elektabilitas Jokowi yang cenderung turun memerlukan sosok pendamping yang mampu mengangkat elektabilitasnya. 
 
"Kalau Jokowi memilih Puan Maharani, cenderung elektabilitasnya akan stagnan atau malah menurun. Puan kurang teruji kepemimpinannya," kata Whima di Surabaya,seperti dilansir Okezone.com, Minggu (18/5/2014). 
 
Selain elektabilitas akan menurun, stempel Jokowi sebagai Capres Boneka akan semakin terlihat. Pasalnya, Puan dipilih untuk mempertahankan trah Soekarno. Artinya, dengan memasang Puan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum yakin dan percaya dengan Jokowi. 
 
"Jika digandengkan dengan Puan, Jokowi dilihat mau mengikuti instruksi PDIP tidak nantinya, jika jadi presiden. Makanya puan diajukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi. Ya cenderung seperti capres boneka. Mega ingin mengingatkan agar jokowi tidak lupa posisinya diberi mandat PDIP," jelasnya. 
 
Whima mengingatkan, Mega telah blunder dengan mengatakan bahwa Jokowi itu petugas partai. Puan dipasang untuk memastikan hal itu, agar Jokowi menurut kehendak Megawati dan PDIP. "Kalau Jokowi dengan Puan, kemungkinan akan kalah dengan Prabowo Subianto," ungkapnya memprediksi.
 
Megawati, seharusnya belajar dari negarawan Inggris, Winston Churchill yang terkenal dengan prinsipnya, ketika pengabdian kepada negara dimulai, maka berakhirlah pengabdian kepada partai. 
 
Whima juga menyatakan ada beberapa tokoh yang bisa mengangkat elektabilitas Jokowi. Salah satunya adalah Jusuf Kalla (JK). JK, dinilai bisa merepresentasikan dukungan Golkar dan Indonesia Timur. JK bisa menutupi kelemahan Jokowi yang minim pengalaman. Dampak negatifnya akan terjadi matahari kembar karena faktor usia JK yang lebih senior.
 
"Kalau Abraham Samad tokoh muda yang bersih dengan popularitas yang saat ini lagi tinggi-tingginya. Minusnya dia juga kurang pengalaman di pemerintahan seperti Jokowi dan minim dukungan parpol," tambahnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index