Pengembangan Vaksin Dilakukan Secara Paralel

Pengembangan Vaksin Dilakukan Secara Paralel

JAKARTA - Segala upaya memerangi pandemi tengah dilakukan. Salah satunya, pengembangan vaksin. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menuturkan, upaya pengembangan vaksin saat ini dilakukan secara paralel. Ada dua cara yang sedang ditempuh, yakni kerja sama dengan luar negeri, dengan memperhatikan kecepatannya. Kedua, pengembangan vaksin mandiri yang saat ini sudah dijalankan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman

Untuk kerja sama dengan luar negeri salah satunya dilakukan oleh Bio Farma dengan Sinovac. Di mana, uji klinis tahap tiga segera dilakukan di Indonesia. Menudut dia, nantinya, jika uji klinis vaksin Sinovac  selesai tidak serta merta digunakan. Namun, harus dilihat dulu apakah efektif vaksin tersebut untuk masyarakat Indonesia.  Hal ini nanti akan dilihat apakah vaksin Sinovac yang research and developmentnya dilakukan di Cina cocok dengan virus yang bertransmisi di Indonesia atau tidak.

"Kalaupun efektif, akan dilihat  tingkat keefektifannya berapa persen," tegasnya. Sehingga, harus diberitahu pada orang yang di vaksin apabila nanti harus revaksinasi kembali.

Pemilihan kerja sama dengan Sinovac ini dengan mempertimbangakn informasi dari WHO, yang mana ada tiga grup uang tengah produksi vaksin paling cepat. Yaitu, Sinovac dari RRC, AstraZeneca dari Inggris, dan Moderna dari Amerika Serikat.

Sementara, lanjut dia, untuk vaksin dalam negeri juga tengah didorong. Ditargetkan, pertengahan tahun depan sudah bisa di  produksi missal.

”Tentunya sesudah melalui uji klinis terhadap vaksin merah putih karya anak bangsa tersebut,” katanya.  Selain vaksin yang sifatnya pencegahan atau preventif, Tim Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 juga melakukan terobosan inovatif untuk menghasilkan  obat dan terapi dalam menanggulangi Covid-19. Antara lain, plasma convalescens atau terapi plasma darah dan menciptakan inovasi alat kesehatan (alkes) seperti ventilator maupun alat skrining dan diagnosis rapid test dan PCR tes kit.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index