Deteksi Kanker, Begini Cara Periksa Payudara Sendiri

Deteksi Kanker, Begini Cara Periksa Payudara Sendiri
Meski kanker payudara merupakan penyebab kematian terbesar pada wanita di Indonesia, tetapi penyakit ini sangat besar kemungkinannya bisa disembuhkan jika sudah diketahui sejak dini. Menurut badan Badan Kesehatan Dunia, satu dari dua pasien kanker payudara  akan meninggal dunia karena terlambat ditangani.
 
Deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan singkatan SADARI. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara melakukan SADARI. Tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan sadari untuk deteksi dini pun masih rendah. 
 
Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais, Walta Gautama mengatakan dideteksi dini harus secara rutin dan segera diobati secara medis jika terdapat kanker
 
"SADARI itu seharusnya menjadi kesadaran setiap wanita. SADARI membantu perempuan mengenali payudara dan membantu perempuan menemui kanker sedini mungkin. Untuk melakukannya, kenali dulu payudara normal seperti apa lalu kenali perubahannya," kata Walta di Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Walta menjelaskan, payudara normal bentuknya bisa saja tidak simetris antara kiri dan kanan. Selain itu, payudara juga bisa terasa padat.
 
Kemudian, parubahan payudara yang patut dicurigai kanker yaitu terdapat benjolan. Misalnya, hanya terjadi pada satu payudara, keras saat diraba, permukaan tidak rata, sulit digerakan, dan tidak disertai rasa nyeri.
 
"Tetapi jika ada benjolan bukan berarti pasti kanker. Sebanyak 9 dari 10 benjolan pada payudara bukan kanker," terang Walta.
 
Selain itu, terjadi perubahan pada warna kulit, misalnya menjadi kemerahan, cekungan seperti lesung pipi, dan tampak seperti kulit jeruk.
 
Perubahan pada bagian puting juga bisa saja terjadi, seperti terdapat luka tidak sembuh lebih dari 6 bulan, keluar cairan merah atau kecokelatan, puting tertarik ke dalam, dan kulit puting menebal.
 
Berikut langkah melakukan SADARI.
 
1. Berdirilah tegak menghadap cermin dalam kondisi terang. Amati jika adanya perubahan pada bentuk, permukaan kulit payudara, terjadi pembengkakan, atau perubahan pada bagian puting.
 
2. Angkat kedua lengan dan letakkan di belakang kepala. Setelah itu, dorong siku ke depan dan amati payudara Anda. Dorong juga siku ke belakang dan amati bentuk serta ukuran payudara. Ketika melakukan gerakan ini, otot dada akan berkontraksi.
 
3. Letakkan kedua tangan pada pinggang, lalu condongkan bahu ke depan. Kembali dorong kedua siku ke depan dengan kuat sehingga membuat otot dada berkontraksi. Amati apabila terdapat perubahan pada payudara Anda.
 
4.Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku. Sementara itu, gunakan tangan kanan untuk meraba dan menekan area payudara. Cermati seluruh bagian kedua payudara dan raba hingga ke area ketiak. Raba lah dengan gerakan lurus dari atas ke bawah payudara dan sebaliknya. Kemudian lakukan gerakan melingkar di payudara. Lakukan juga dengan gerakan lurus dari tepi lingkaran payudara ke daerah puting dan sebaliknya.
 
5.Cubit kedua puting. Lalu, cermati apakah ada cairan yang keluar dari puting payudara Anda.
 
6. Lakukan dalam posisi tidur. Letakkan bantal di bawah pundak kanan dan angkat lengan kiri ke atas. Kemudian amati payudara sebelah kanan sambil melakukan gerakan meraba seperti langkah keempat. Gunakan jari-jari Anda untuk tekan seluruh bagian payudara hingga daerah ketiak. Lakukan pula pada payudara sebelah kiri.
 
SADARI baik dilakukan secara rutin yaitu satu sampai tiga bulan sekali, sehingga ketika ada perubahan terhadap payudara bisa diketahui. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan antara 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi. Sebab, saat itu kepadatan payudara sedang berkurang. Untuk yang telah menopause, lakukan SADARI pada tanggal yang sama setiap bulan atau tiga bulan sekali.
 
Jika terdapat perubahan terhadap payudara seperti ciri-ciri tersebut, segeralah konsultasi ke dokter. Anda bisa melakukan pemeriksaan mammografi yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mengetahui perubahan abnormal pada payudara. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dan melakukan biopsi atau pengambilan jaringan di payudara. (rep01/kc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index